Record Details

Analisis Tegangan Jatuh Terhadap Sistem 6 kV Di PT. Petrokimia Gresik-Unit III

SCIENCE ELECTRO

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Analisis Tegangan Jatuh Terhadap Sistem 6 kV Di PT. Petrokimia Gresik-Unit III
 
Creator Fathoni, Imam
Sulo, Bambang Dwi
Alawiy, M Taqijjuddin
 
Description Untuk menjaga proses produksi di industri yang baik diperlukan suplai tenaga listrik dan perawatan secara kontinunitas, diantaranya pada peralatan distribusi tenaga listrik, misalnya tranformator dan kawat penghantar. Kawat penghantar yang baik dapat ditinjau dari jenis penghantar, luas penampang, dan kemampuan hantar arus. Pemilihan kawat penghantar yang digunakan untuk saluran distribusi didasarkan pada beban listrik yang disuplai. Ukuran penampang kawat penghantar sebaiknya memiliki tahanan kawat yang kecil dan sesuai dengan beban yang disuplay. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai tegangan jatuh tidak melebihi dengan standart yaitu ±5 % dari tegangan sumber seperti yang tertera dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) Standart PLN 1 : 1978, “dimana ditentukan bahwa variasi tegangan pelayanan, sebagian akibat jatuh tegangan (drop tegangan), karena adanya perubahan beban, maksimum +5% dan minimum -10% dari tegangan nominalnya”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan jatuh pada jaringan distribusi yang terjadi di PT. Petrokimia Gresik-Unit III dan apakah jatuh tegangan yang terjadi sesuai dengan standart PLN. Motode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan perbandingan perhitungan Manual dan Perhitungan dengan software ETAP 12.6. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tegangan jatuh yang terjadi melebihi standart yang ditetapkan oleh PLN yaitu ± 5 % dari tegangan nominalnya.(2) Tegangan jatuh terjadi disaluran LV-TR 62 ke LTR 62 sebesar 6,34 %, LV-TR 81 ke LTR 81 sebesar 16,03%, LV-TR 42 ke LTR 42 sebesar 7,25%, LV-TR 41 ke LTR 41 sebesar 18,46%, LV-TR 51 ke LTR 51 sebesar 15,17 %, LV-TR 3 ke LTR 3 sebesar 15,15%, LV-TR 2101 ke LTR 2101 sebesar 16,32%, LV-TR 11 ke LTR 11 sebesar 7,13% dan di saluran LV-TR 52 A ke LTR 52 A sebesar 24,16 %.(3) Tegangan jatuh terburuk terjadi disaluran LV-TR 52 A ke LTR 52 A sebesar 99,657 volt dengan presentase 24,9 % dihitung melalui perhitungan manual dan   65,48 Volt dengan presentase tegangan jatuh 16,49 % jika dihitung melalui software Etap 12.6. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada pada peralatan listrik yang dimiliki. Untuk mengatasi permasalahan tegangan jatuh yang terjadi bisa dilakukan dengan pergantian diameter penghantar yang lebih besar untuk menekan jatuh tegangan.Kata kunci : Tegangan Jatuh, Jaringan distribusi, Tegangan Menengah, SPLN 1:1978, Etap 12.6
 
Publisher Science Elektro
SCIENCE ELECTRO
 
Contributor
 
Date 2019-02-11
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion


 
Identifier http://riset.unisma.ac.id/index.php/jte/article/view/2298
 
Source Science Elektro; Vol 8, No 1 (2018): SCIENCE ELECTRO
SCIENCE ELECTRO; Vol 8, No 1 (2018): SCIENCE ELECTRO
2654-9492
2339-1715
 
Language id
 
Rights ##submission.copyrightStatement##