Record Details

KELUARGA SAKINAH PADA PASANGAN SUAMI ISTRI TUNANETRA DI KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title KELUARGA SAKINAH PADA PASANGAN SUAMI ISTRI TUNANETRA DI KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
 
Creator Rozi, Fahrur
 
Description Abstrak Sebuah keluarga diandalkan untuk menjadi sumber kebahagiaan, keselarasan dan cinta untuk semua kerabat. Demikian juga, tunanetra, meskipun mereka memiliki cacat yang sebenarnya, tidak dapat melihat, bagaimanapun mereka adalah ciptaan Allah, makhluk Allah sehingga mereka memiliki hak dan komitmen dalam hidup mereka untuk beribadah kepada Allah. Di kelurahan kotalama kecamatan kedungkandang kota malang terdapat pasangan Suami Istri tunanetra yang telah Menjalani Kehidupan Rumah Tangga yang Harmonis. Disitulah penulis punya inisiatif melakukan penelitian bahwa penelitian tersebut menarik untuk diteliti pada pasangan suami istri tunanetra. Dari fenomena di atas, maka Fokus Penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Pemaahaman Pasangan Suaami Istri Tunaanetra Terhadap Keeluarga Yang Sakiinah. (2) Bagaimana Upaaya Pasaangan Suami Istri Tunaanetra dallam Mewujudkan Keluarga yang Sakinah. (3) Bagaimana penyelesaian konflik yang terjadi pasangan suami istri tunanetra terhadap rumah tangga. Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriiptif Kualiitatif, Metode Yang Diigunakan Dalam Peneliitian ini Waawancara, Obseervasi, dan Dokumentasii, Subjek yang diiteliti adalah Sepaasang Suamii Istrii Tunaanetra yang tiinggal di daerah kelurahan kootalama kecamatan kedungkandang kota malang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Pemahaaman pasaangan suamii istrii tunanetra keluarga sakinah adalah keluarga yang adem ayem, tentram dan selalu hidup rukun. Tiap permasalahan yang muncul mereka mengatasi dengan cara saling lemah lembut, dan adanya rasa pengertian diantara sesama anggota keluarganya. (2) Untuk Mewujdkn Keluarga Sakiinah merupakan adnya saliing Pengrtian, antara suamii maupn Istrii hndaknya saliing memahami dan Mengertii tentang keadaan Masng-Masng baik secara fisik maupun Mentall (tunanetra). pasangan tunanetra pernah berkata “lebih baik mencari nafkah halal, berangkat pagi pulang malam, keringat dingin, sering di maki-maki orang, dari pada meminta-minta, atau menjadi pengemis di pinggir jalanan. Hidup lebih barokah dan di ridhai allah SWT. (3) Konflik yang terjadi pasangan suami istri tunanetra adalah ketika ekonomi dalam keadaan menurun, dimaki-maki orang dan yang paling berat ketika istrinya hamil pertama merupakan kepanikan dalam sebuah keluarga tunanetra. Ketika para pasangan tunanetra mengalami permasalahan seperti itu tunanetra menyelesaikan dengan lapang dada, senyuman, saling pengertian, saling mengalah antra satuu dngan yang laiin dan yang terakhir yaqinlah kita punya gusti allah yang maha melihat dan pemberi rezeki. Kata kunci: keluarga sakinah, pasangan suami istri, tunanetra     Abstract A family is relied upon to be a wellspring of bliss, congruity and love for all relatives. Likewise, the visually impaired, despite the fact that they have actual handicaps, can't see, however they are Allah's creation, Allah's animals so they have rights and commitments in their lives to venerate Allah. In the Kotalama Village, Kedungkandang District, Malang City, there is a blind husband and wife who have lived a harmonious household life. That's where the author took the initiative to conduct research that the research is interesting to study on blind couples. From the phenomena above, the focus of this research is: (1) How is the understanding of a blind husband and wife towards a sakinah family. (2) How are the efforts of a blind husband and wife in realizing a sakinah family. (3) How to resolve conflicts that occur between husband and wife who are blind to the household. This study uses descriptive qualitative research, the methods used in this study are interviews, observation, and documentation. The subjects studied were a blind husband and wife living in the area of Kedungkandang District, Malang City. From the results of the research that has been carried out, it can be concluded that: (1) The understanding of the blind husband and wife of the Sakinah family is a family that is calm, peaceful and always lives in harmony among fellow members. Every problem that arises they overcome by sharing with each other, talking from heart to heart and having a sense of understanding among family members. (2) To realize a sakinah family, there is mutual understanding, between husband and wife should understand and understand each other's circumstances both physically and mentally (blind). a blind couple once said “it is better to earn a halal living, leave early in the morning and come home late at night, sweat cold, often cursed at by people, than beg, or be beggars on the street. Life is more blessed and in the pleasure of Allah SWT. (3) Conflicts that occur between a blind husband and wife are when the economy is in a state of decline, people are cursed at and the most severe when his wife is pregnant for the first time is panic in a blind family. When blind couples experience problems like that, the visually impaired solve gracefully, smiles, understands each other, succumbs to each other and finally, rest assured, we have God who is all-seeing and the giver of sustenance. Keywords: harmonious family, married couple, blind  
 
Publisher Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan
 
Contributor
 
Date 2021-08-11
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier http://riset.unisma.ac.id/index.php/TRSN/article/view/12518
 
Source Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan; Vol 3, No 2 (2021): AGUSTUS; 211-228
2337-6325
 
Language eng
 
Relation http://riset.unisma.ac.id/index.php/TRSN/article/view/12518/9903
 
Rights Copyright (c) 2021 Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan