Studi Perbandingan Struktur Baja Metode LRFD SNI-03-1729-2002 Dengan PPBBI 1987 Pada Proyek Pembangunan Gudang PT. Sadhana Purwosari Pasuruan
Jurnal Rekayasa Sipil
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Studi Perbandingan Struktur Baja Metode LRFD SNI-03-1729-2002 Dengan PPBBI 1987 Pada Proyek Pembangunan Gudang PT. Sadhana Purwosari Pasuruan
|
|
Creator |
Ridwan, Kurnia Bayu
Bakhtiar, Anang |
|
Description |
Sebagai bahan studi perencanaan, gudang PT. Sadhana yang berlokasi di Purwosari Pasuruan merupakan gudang dengan panjang 198 meter dan lebar 54 meter, dimana gudang ini dikhususkan untuk penyimpanan tembakau yang direncanakan menggunakan struktur baja dengan metode LRFD SNI-03-1729. Metode ASD (Allowable stress design) dalam struktur baja telah cukup lama digunakan, namun beberapa tahun terakhir metode desain struktur baja mulai beralih ke metode lain yang lebih rasional, yakni metode LRFD (Load Rasistance and Factor Design) metode ini didasarkan pada ilmu probabilitas, sehingga dapat mengantisipasi segala ketidakpastian dari material maupun beban. Oleh karena itu metode LRFD dianggap cukup handal (Agus Setiawan, 2008).Hasil perhitungan struktur baja dengan metode PPBBI 1987, didapat CNP 150.50.20.4,5 untuk Gording, WF 600.300.14.23 untuk balok Rafter, WF 250.125.6.9 untuk Balok, WF 300.300.10.15 untuk kolom, baut 18 32 tebal pelat penyambung 15mm untuk sambungan pncak rafter, baut 40 19 pada sayap 20 25 pada badan tebal pelat 10 mm untuk sambungan tengah rafter, baut 18 38 tebal pelat 15 mm untuk sambungan balok rafter ke kolom, dan angkur 4 16 penjang 350 mm tebal pelat penyambung 35 mm. Sedangkan Hasil perhitungan struktur baja dengan metode LRFD, didapat CNP 125.50.20.3,2 untuk Gording, WF 588.300.12.20 untuk balok Rafter, WF 250.125.6.9 untuk Balok, WF 300.300.12.12 untuk kolom, baut 24 19 tebal pelat penyambung 10 mm untuk sambungan pncak rafter, baut 40 19 pada sayap 20 19 pada badan tebal pelat 10 mm untuk sambungan tengah rafter, baut 24 19 tebal pelat 10 mm untuk sambungan balok rafter ke kolom, dan angkur 4 16 penjang 350 mm tebal pelat penyambung 20 mm. Dari perhitungan antara metode PPBBI 1987 dengan LRFD menunjukkan bahwa profil yang didapat pada metode LRFD lebih kecil dari metode PPBBI 1987, berarti dengan metode LRFD dapat menghasilkan profil yang lebih ekonomis dan lebih aman.Kata kunci : Studi, Perbandingan, Struktur Baja, LRFD, PPBBI
|
|
Publisher |
Universitas Islam Malang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2018-12-13
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/1708
|
|
Source |
Jurnal Rekayasa Sipil; Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Rekayasa Sipil; 85 - 99
Jurnal Rekayasa Sipil; Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Rekayasa Sipil; 85 - 99 2337-7739 2337-7720 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/1708/1649
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Kurnia Bayu Ridwan, Anang Bakhtiar
|
|