Studi Rehabilitasi Kerusakan Bendung Jamuan di Desa Sawang Kabupaten Aceh Utara
Jurnal Rekayasa Sipil
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Studi Rehabilitasi Kerusakan Bendung Jamuan di Desa Sawang Kabupaten Aceh Utara
|
|
Creator |
Arief, Achmad
|
|
Description |
Bendung Jamuan terletak di Desa Sawang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh, yang mengairi areal seluas 4.300 Ha. Pada saat ini Downstream bendung tersebut sudah terjadi degradasi yang sangat besar yaitu sudah mencapai 3 meter lebih. Elevasi dasar kolam olak +27.203 m sedangkan elevasi hilir kolam olak akibat degradasi menjadi +23.50 m. Akibat degradasi tersebut, kondisi pondasi revertment kiri-kanan sudah menggantung dan rusaknya lantai hilir bendung. Jika masalah tersebut dibiarkan terlalu lama maka dikhawatirkan akan terjadi penggulingan tubuh bendung. Penyebab utama terjadinya degradasi karena adanya pengambilan galian C secara besar-besaran di hilir bendung oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta bentuk kolam olak tipe Bak Pusaran (Roller Bucket Type) dianggap ikut mempengaruhi kerusakan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk memberi solusi terhadap permasalahan tersebut dengan menggunakan parameter utama Bilangan Froude sebagai fungsi kecepatan aliran dan tinggi muka air sekaligus sebagai parameter penentu besarnya olakan akibat aliran air dan besarnya daya rusak air. Data hidraulik, topografi dan geologi diukur langsung di lapangan, sedangkan data yang lain diperoleh dari dinas terkait. Debit banjir Rancangan yang digunakan adalah Q-100th, dengan nilai 762.73 m3/dt. Perencanaan dilakukan dengan menimbun cekungan kolam olak lama, menambah saluran transisi berbentuk miring 450 di hilirnya, dan menambah kolam olakan baru dibelakangnya dengan kolam olak type datar (Type USBR). Dari hasil analisis hidraulik, Bilangan Froude tertinggi adalah = 4,42, sehingga sesuai kriteria, maka digunakan kolam olak USBR Type IV, dengan panjang kolam olak 14 meter dan tinggi endsill 1.7 meter. Untuk melindungi kolam olak, maka 70 meter dibelakang kolam olak dipasang Groundsill pertama dengan elevasi puncak +28.20 dan tinggi 4 meter, dan untuk melindungi dari degradasi di hilir bangunan, maka dipasang Groundsill kedua dengan elevasi puncak +27.20, tinggi 3 meter berjarak 40 meter di belakang Groundsill pertama. Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan seluruh konstruksi tersebut adalah sebesar Rp. 8,109,696,000,- (Delapan Milyar Seratus Sembilan Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah). Kata kunci : Bendung, Bilangan Froude (Fr), Kolam Olak, Groundsill
|
|
Publisher |
Universitas Islam Malang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2018-12-12
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/1692
|
|
Source |
Jurnal Rekayasa Sipil; Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Sipil; 90 - 103
Jurnal Rekayasa Sipil; Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Sipil; 90 - 103 2337-7739 2337-7720 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/1692/1633
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Achmad Arief
|
|