PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza) SEBAGAI OBAT CACING HERBALTERHADAP JUMLAH TELUR CACINGHaemonchus contortusDAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DOMBA
Dinamika Rekasatwa
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza) SEBAGAI OBAT CACING HERBALTERHADAP JUMLAH TELUR CACINGHaemonchus contortusDAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DOMBA
|
|
Creator |
Nizma, Ainun
Nizma, Ainun |
|
Description |
Penelitian ini dilaksanakan pada tgl 22 April sampai 21 Mei 2015 dan dilaksanakan di peternakan milik Bapak Buarianto Desa Tamansari Dusun Krajan RT 3 RW 3 Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pemberian temulawak sebagai obat cacingherbal terhadap jumlah telur cacing Haemonchus contortus dan pertambahan berat badan domba.Materipenelitian ini adalah ternak domba betina umur 18 – 24 bulan dengan kisaran bobot badan 17-25 kg sebanyak 12ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) terdiri dari 3 kali perlakuan dan 4 ulangan, dan tiap-tiap ulangan terdiri dari 1 ekordomba. Variabel yang diamati adalah meliputi jumlah Egg Per Gram dan pertambahan berat badan domba.Hasilpenelitian menunjukkan rata-rata jumlah telur cacing pada perlakuan P0, P1 dan P2 berturut-turut 55 tpg; 415tpg dan 180 tpg. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat pemberian temulawak tidak memberikanpengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap jumlah telur cacing penelitian menyebutkan bahwa jumlah telur cacingtidak terpengaruh dengan pemberian temulawak (P>0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pertambahanberat badan perlakuan P0, P1 dan P2 pada pemeriksaan 15 hari berturut-turut 0,88a kg; 2,00a kg ; dan 4,00b kg dan pada pemeriksaan 30 hari berturut-turut 1,88a kg; 3,75b kg dan 6,25c kg. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat pemberian temulawak memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahanberat badan baik pada pemeriksaan 15 hari maupun 30 hari.Kesimpulan penelitian ini adalah pemberiantemulawak dengan konsentrasi 1% dan 1,5% selama 3 hari berturut-turut tidak memberikan pengaruh nyataterhadap jumlah telur cacing Haemonchus contortus tetapi berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan. Disarankan untuk meningkatkan bobot badan ditambahkan temulawak 1,5%.
|
|
Publisher |
Dinamika Rekasatwa
|
|
Contributor |
Fakultas Peternakan
|
|
Date |
2016-04-20
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fapet/article/view/3
|
|
Source |
Dinamika Rekasatwa; Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Peternakan
23383720 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fapet/article/view/3/10
|
|
Rights |
Copyright (c) 2016 Jurnal Fakultas Peternakan
|
|