PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN PROBIOTIK ENKAPSULASI Lactobacillus salivarius PLUS MIKROMINERAL DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT DAN KOMPONEN TELUR PUYUH
Dinamika Rekasatwa
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN PROBIOTIK ENKAPSULASI Lactobacillus salivarius PLUS MIKROMINERAL DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT DAN KOMPONEN TELUR PUYUH
|
|
Creator |
Sahid, Umar
Kalsum, Umi sunaryo, Sunaryo |
|
Description |
Penelitian,,ini bertujuan mengetahui dan menganalisa pengaruh probiotik Lactobacillus salivarius enkapsulasi plus mikromineral dalam pakan terhadap bobot dan komponen telur puyuh. Materi yang digunakan adalah probiotik Lactobacillus salivarius dan burung Puyuh umur 120 hari sebanyak 320 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap,,masing-masing ulangan menggunakan 20 ekor burung puyuh, dengan perlakuan A= pakan tanpa probiotik, B= 0,2 %, C= 0,4 %, dan D= 0,6 %. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan meliputi pemberian probiotik, perlakuan A= tanpa probiotik, B= 0,2%, C= 0,4%, dan D=0,6%. Setiap unit percobaan terdiri dari 20 ekor burung puyuh. Variabel yang diamati adalah berat telur dan komponen telur meliputi: berat putih telur, berat kuning telur, dan berat kerabang telur. Hasil penelitian diperoleh bahwa penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat bobot telur dan bobot putih telur. Rataan nilai (gram) pada perlakuan A = 11.055a, perlakuan B = 11.919bc, perlakuan C = 11.783b, dan perlakuan D = 12.146c. Rata-rata berat putih telur puyuh (gram) perlakuan A = 5.639a perlakuan B = 6.348b perlakuan C =6.248b dan perlakuan D =6.375b. Penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat kuning telur dan kerabang telur puyuh. Rata-rata berat kuning telur puyuh (gram) perlakuan A = 3.855 perlakuan B = 3.975 perlakuan C =3.929 dan perlakuan D = 4.162. Rata-rata berat kerabang telur puyuh (gram) pada perlakuan A = 1.549 perlakuan B =1.595 perlakuan C =1.609 dan perlakuan D =1.608. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian probiotik Lactobacillus salivarius berpengaruh positif terhadap bobot telur dan berat putih telur. Pemberian probiotik LS 0,2% telah dapat meningkatkan bobot telur dan bobot putih telur.
|
|
Publisher |
Dinamika Rekasatwa
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2020-08-19
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fapet/article/view/8545
|
|
Source |
Dinamika Rekasatwa; Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
23383720 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/fapet/article/view/8545/7104
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Dinamika Rekasatwa
|
|