Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Pola Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Setelah Penyuluhan Pola Aktivitas Fisik Pada Pendidik dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi di Malang
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Perbedaan Tingkat Pengetahuan dan Pola Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Setelah Penyuluhan Pola Aktivitas Fisik Pada Pendidik dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi di Malang
|
|
Creator |
Putri, Eldina Afniasari
Anisa, Rizki Sulistyowati, Erna |
|
Subject |
penyuluhan kesehatan, tingkat pengetahuan, aktivitas fisik, diabetes melitus tipe 2
|
|
Description |
Pendahuluan: Sedentary life style merupakan salah satu faktor risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2 (DMT-2) yang dapat dikendalikan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu pada penelitian ini diadakan penyuluhan kesehatan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta merubah pola perilaku aktivitas fisik yang lebih sehat dan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit DMT-2.Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Responden adalah pendidik dan tenaga kependidikan Perguruan Tinggi di Malang yang berusia ³40 tahun dan tidak menderita diabetes melitus. Pengambilan data menggunakan instrumen soal pre test – post test untuk menilai tingkat pengetahuan dan kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) untuk menilai perilaku aktivitas fisik. Sedangkan penyuluhan kesehatan sebagai intervensi. Analisa data kuantitatif menggunakan Wilcoxon test dan Sign test. Pada uji ini nilai p adalah signifikansi, dikatakan bermakna bila p<0,05.Hasil: Terdapat peningkatan rerata nilai pre test (61,75 ± 12,58) ke rerata nilai post test (77,25 ± 12,40) yang memiliki signifikansi (p 0,000). Jumlah responden sebanyak 40 orang yaitu 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan, dimana 19 orang mengalami peningkatan aktivitas fisik dengan signifikansi (p 0,000). Usia dan pekerjaan diketahui tidak memiliki perbedaan dengan tingkat pengetahuan dan perilaku aktivitas fisik. Sedangkan jenis kelamin memiliki perbedaan dengan perilaku aktivitas fisik sebelum penyuluhan, namun tidak memiliki perbedaan setelah diberikan penyuluhan.Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan mengenai DMT-2 dan pentingnya melakukan aktivitas fisik setelah penyuluhan kesehatan sehingga meningkatkan pola perilaku aktivitas fisik sebagai upaya pencegahan DMT-2.
|
|
Publisher |
Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2020-09-24
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jki/article/view/8873
10.33474/jki.v8i2.8873 |
|
Source |
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal; Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal; 56-65
26158345 2303002X 10.33474/jki.v8i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jki/article/view/8873/pdf
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Eldina Afniasari Putri, Rizki Anisa, Erna Sulistyowati
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|