Kombinasi Pulse Oxymetri, Auskultasi, dan Dismorfik Feature untuk skrining Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi Baru Lahir di Malang
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Kombinasi Pulse Oxymetri, Auskultasi, dan Dismorfik Feature untuk skrining Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi Baru Lahir di Malang
|
|
Creator |
Koentarwi, Dyahris
Oktaviana SC, Linda Azhar, Nur Hidayati |
|
Subject |
—
|
|
Description |
Latar Belakang. Pulse oksimetri (POX) banyak digunakan sebagai deteksi PJB pada anak. Namun, akurasi pulse oxymetri sebagai parameter tunggal kurang memuaskan. Oleh karena itu kombinasi penggunaan pulse oxymetri, auksultasi dan klinis dismorfisme fasial diperkirakan dapat meningkatkan akurasi dan sensitivitas dalam deteksi PJB pada bayi baru lahir. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai prediski positif, dan nilai prediksi negative dari kombinasi pulse oxymetri, auskultasi dan dismorfik feature.Metode. Studi potong lintang dilakukan di RSUD Dr Saiful Anwar Malang mulai Februari 2019 hingga Februari 2020. Pasien usia kurang dari 1 bulan yang dirujuk dari berbagai faskes di Malang Raya ke Departemen Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan curiga PJB. Subyek diukur saturasi oksigen, auksultasi, dan dismorfik feature kemudian dilakukan ekokardiografi untuk melihat adanya kelainan struktural jantung. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan dianalisa menggunakan software SPSS 22. Sensitivitas, spesifitas serta predictive value masing-masing dan kombinasi dihitung.Hasil. Subyek yang memenuhi kriteria penelitian ini berjumlah 274. Tiga belas subyek tidak didapatkan kelainan struktural jantung. Kelainan paling banyak ditemui adalah ASD diikuti dengan VSD. Empat puluh dua subyek memiliki saturasi kurang dari 90%. Murmur didapatkan pada 42 subyek. Dismorfik feature ditemukan pada 6 subyek. sensitivitas dan spesifiktas masing-masing parameter adalah 15,33% dan 84,64% untuk pulse oksimetri, 16,09% dan 100% untuk auskultasi, 2,3% dan 100% untuk dismorfik feature. Kombinasi ketiga metode meningkatkan sensitivitas menjadi 29,12% dan spesifitas menjadi 84,62% dengan PPV 97,44% LR+ sebesar 1,89.Kesimpulan. Penggunaan kombinasi pulse oxymetri, auskultasi dan dismorfik feature dapat meningkatkan sensitivitas diagnosis PJB pada bayi baru lahir di MalangKeywords: pulse oxymetri, auskultasi, dismorfik feature, penyakit jantung bawaan
|
|
Publisher |
Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2021-06-16
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jki/article/view/11201
10.33474/jki.v10i1.11201 |
|
Source |
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal; Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal; 40-43
26158345 2303002X 10.33474/jki.v10i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://riset.unisma.ac.id/index.php/jki/article/view/11201/pdf
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Dyahris Koentarwi, Linda Oktaviana SC, Nur Hidayati Azhar
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|