Menanamkan Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Peserta Didik dengan Teknik Gedrik
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Menanamkan Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Peserta Didik dengan Teknik Gedrik
|
|
Creator |
yumanah, yumanah
|
|
Subject |
pendidikan bahasa indonesia
gedrik; mata uang; karakter; nasionalisme |
|
Description |
Modernisasi dan globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Dampak negatif timbul karena menurunnya jiwa nasionalisme. Penanaman jiwa nasionalisme salah satunya melalui pembelajaran di sekolah dengan memberikan pendidikan karakter. Dalam artikel ini penulis memaparkan cara menanamkan karakter melalui pembelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis teks cerita sejarah dengan menggunakan teknik permainan Gedrik dan media mata uang kertas rupiah. Pemilihan permaian Gedrik karena dalam permainan Gedrik banyak sekali manfaatnya untuk perkembangan fisik maupun psikis. Penggunaan media mata uang kertas rupiah dimaksudkan agar peserta didik lebih tertarik dan di dalam mata uang tersebut terdapat gambar pahlawan yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi menulis teks cerita sejarah. Tujuan penulisan artikel ini: (1) mendeskripsikan penerapan permainan Gedrik dan penggunaan media uang kertas rupiah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk menanamkan karakter, (2) menjelaskan karakter yang dapat ditanamkan kepada peserta didik melaui permainan Gedrik dan media mata uang kertas rupiah. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dan subyek penelitiannya kelas XII TKJ 4. Hasil pembelajaran dari aspek afektif, aktivitas peserta didik dalam kategori baik. Aspek psikomotorik dalam melakukan diskusi termasuk dalam kategori baik. Aspek psikomotorik dalam menulis teks cerita sejarah peserta didik yang mencapai ketuntasan ada 30 (88.23%) dan yang belum mencapai ketuntasan ada 4 (11.76%). Dari aspek kognitif peserta didik yang mencapai ketuntasan ada 32 (94.12%) dan yang belum mencapai ketuntasan ada 2 (05.88%). Ketuntasan minimal yang berlaku 75.
|
|
Publisher |
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2019-08-31
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion — Penerapan permainan |
|
Format |
application/msword
|
|
Identifier |
https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/353
10.28926/briliant.v4i3.353 |
|
Source |
Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual; Vol 4, No 3 (2019): Volume 4 Nomor 3, Agustus 2019; 341-351
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual; Vol 4, No 3 (2019): Volume 4 Nomor 3, Agustus 2019; 341-351 2541-4224 2541-4216 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant/article/view/353/pdf
|
|
Rights |
Copyright (c) 2019 Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|