MODEL LITERASI DIGITAL DALAM UPAYA MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL UNTUK SANTRI MENUJU INDONESIA EMAS 2045
HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
View Archive InfoField | Value | |
ISSN |
2579-8987 2085-1413 |
|
Authentication Code |
dc |
|
Title Statement |
MODEL LITERASI DIGITAL DALAM UPAYA MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL UNTUK SANTRI MENUJU INDONESIA EMAS 2045 |
|
Personal Name |
Ulfah, Anisa Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan |
|
Summary, etc. |
Abstract: Digital literacy is the skill of utilizing digital media to obtain information and evaluate it critically, innovatively, creatively, and quickly. However, the rapid flow of information creates a digital divide for students who do not get the same access. On the other hand, santri are one of the agents of change who will become the golden generation in 2045. This article was written with the aim of providing an overview of digital literacy models that can be applied in Islamic boarding schools to reduce the existing gap. The opportunity that can be utilized is that pesantren is a character-building educational institution so that it is considered to be able to provide opportunities for students to get better digital literacy. In addition, the government-activated GLN can also be used as an opportunity. The form of the digital literacy model can be done by training in the use of ICT and mentoring to improve life skills. The challenges that need to be studied are the policy of curriculum making and evaluation as well as increasing the competence of human resources, namely teachers.
Keywords: digital literacy, digital divide, golden Indonesia
Abstrak: Literasi digital merupakan keterampilan memanfaatkan media-media digital untuk memperoleh informasi serta mengevaluasinya secara kritis, inovatif, kreatif, dan inspiratif secara cepat. Namun, arus informasi yang begitu pesat tersebut memberikan kesenjangan digital bagi santri yang tidak mendapatkan akses yang sama. Di sisi lain, santri merupakan salah satu agen perubahan yang menjadi generasi emas pada 2045. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan gambaran model literasi digital yang dapat diterapkan di pondok pesantren untuk mengurangi kesenjangan yang ada tersebut. Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan ialah bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan pembentuk karakter sehingga dinilai dapat memberikan kesempatan kepada santri untuk mendapatkan literasi digital dengan lebih baik. Selain itu, GLN yang digiatkan pemerintah juga dapat dijadikan sebagai peluang. Bentuk model literasi digital dapat dilakukan dengan pelatihan pemanfaatan TIK dan pendampingan peningkatan kecakapan hidup. Adapun tantangan yang perlu dikaji ialah kebijakan pembuatan kurikulum dan evaluasinya serta peningkatan kompetensi SDM, yakni guru.
Kata Kunci: literasi digital, kesenjangan digital, Indonesia emas
|
|
Publication, Distribution, Etc. |
LPPM UNISDA |
|
Electronic Location and Access |
application/pdf http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/Humanis/article/view/2772 |
|
Data Source Entry |
HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora; Vol 14 No 1 (2022): Januari |
|
Language Note |
eng |
|
Terms Governing Use and Reproduction Note |
##submission.copyrightStatement## |
|